Jumat, 03 Juni 2016

Pengertian Glaukoma


Glaukoma merupakan suatu kondisi yang membuat penderitanya mengalami gangguan penglihatan. Penyebab glaukoma adalah meningkatnya tekanan di dalam mata (tekanan intraokular), baik akibat produksi cairan mata yang berlebihan, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan cairan tersebut. Tekanan ini dapat merusak serabut saraf retina atau jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan saraf optik yang menghubungkan mata ke otak juga. Hingga kini, belum di ketahui jelas mengapa produksi cairan mata bisa berlebih atau mengapa saluran pembuangannya bisa tersumbat. Gejala-gejala glaukoma dapat berupa:
·         Nyeri pada mata
·         Sakit kepala
·         Melihat bayangan lingkaran di sekeliling cahaya lampu
·         Mata memerah
·         Mual atau muntah
·         Pandangan samar
·         Penglihatan yang semakin menyempit hingga pada akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali

Dua jenis glaukoma yang disebabkan oleh tekanan pada mata adalah glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka adalah jenis glaukoma yang paling umum. Jenis ini juga disebut sebagai glaukoma kronis karena muncul dan berkembang secara perlahan-lahan. Glaukoma sudut tertutup jauh lebih jarang terjadi dan dikenal sebagai glaukoma akut karena terjadi secara tiba-tiba. Glaukoma sudut tertutup merupakan kondisi darurat karena dapat menyebabkan kebutaan permanen dengan cepat. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan glaukoma adalah peradangan dan infeksi parah pada mata, penyakit yang mendasari seperti diabetes, serta efek samping dari penggunaan obat-obatan steroid. Selain itu, risiko glaukoma juga meningkat seiring dengan usia seseorang, terutama jika berada di atas 40 tahun.

Karena glaukoma menyebabkan saraf optik terganggu, maka diagnosis akan fokus pada hal tersebut. Dokter mata akan memeriksa daya penglihatan pasien dan struktur bagian dalam mata. Sebuah prosedur untuk memeriksa tekanan mata juga akan dilakukan. Prosedur ini disebut tonometri. Dokter juga akan melakukan tes bidang visual untuk memeriksa apakah penglihatan tepi pasien telah berkurang. Sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami penurunan daya lihat yang mungkin saja disebabkan oleh glaukoma. Kerusakan mata yang ditimbulkan oleh glaukoma tidak dapat diobati, namun tujuan pengobatan kondisi ini adalah untuk mengurangi tekanan intraokular pada mata dan mencegah meluasnya kerusakan pada mata. Secara umum, glaukoma bisa ditangani dengan obat tetes, obat-obatan yang diminum, terapi laser, serta prosedur operasi.

Umumnya obat tetes mata sering menjadi bentuk penanganan pertama untuk glaukoma sudut terbuka yang disarankan oleh dokter. Obat tetes ini berguna untuk melancarkan pembuangan cairan mata dan mengurangi produksinya. Beberapa jenis obat tetes mata untuk glaukoma adalah:
·         Obat-obatan penghambat alfa, seperti apraclonidine dan brimonidine.
·         Obat-obatan penghambat beta, seperti timolol dan levobunolol.
·         Obat-obatan prostaglandin analoge, seperti travoprost dan bimatoprost.
·         Obat-obatan penghambat carbonic anydrase, seperti dorzolamide dan brinzolamide.
Untuk efek yang lebih maksimal, obat-obatan tetes mata di atas bisa dikombinasikan untuk menurunkan tingkat tekanan di dalam mata. Beberapa potensi efek samping penggunaan obat tetes mata glaukoma adalah:
·         Iritasi pada mata
·         Mata merah
·         Mata terasa kering atau gatal
·         Sensasi menyengat pada mata
Sangat penting bagi Anda untuk tidak menggunakan obat tetes mata tanpa bertanya terlebih lebih dahulu pada dokter karena dikhawatirkan beberapa jenis obat tetes memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kinerja paru-paru atau juga jantung.

Untuk melengkapi kinerja obat tetes atau jika obat tetes terbukti kurang efektif, dokter akan meresepkan obat glaukoma dalam bentuk pil. Obat yang diminum adalah penghambat carbonic anhydrase seperti dorzolamide dan brinzolamide. Beberapa efek samping pil untuk glukoma adalah:
·         Sering buang air kecil
·         Masalah pada daya ingat
·         Sakit perut
·         Kesemutan pada tangan dan kaki
·         Depresi
·         Batu ginjal
Pengobatan laser dapat diterapkan untuk mengobati glaukoma sudut terbuka dan tertutup. Pada glaukoma sudut terbuka, pengobatan laser dapat memperlancar aliran pembuangan cairan mata, sedangkan pada glaukoma sudut tertutup, prosedur ini mampu menghilangkan penyumbatan cairan. Setelah prosedur laser, obat tetes mata biasanya masih perlu digunakan. Sama seperti pengobatan laser, prosedur operasi pada glaukoma dilakukan jika obat-obatan tidak mampu lagi mengurangi tekanan di dalam mata. Berikut ini adalah jenis-jenis operasi glaukoma jika diurutkan berdasarkan penerapan secara umum:
·         Trabeculectomy, yaitu jenis operasi glaukoma yang paling umum. Operasi ini bertujuan untuk memperlancar sirkulasi cairan mata dengan cara membuang sebagian daritrabecular meshwork, yaitu jaringan tempat cairan mata keluar.
·         Aqueous shunt implant, yaitu prosedur operasi yang bertujuan meningkatkan kinerja pembuangan cairan mata dengan cara memasang sebuah alat kecil menyerupai selang pada mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar